Meskipun terdengar sepele, sakit tenggorokan yang terus dibiarkan tanpa penanganan tepat dapat menimbulkan komplikasi serius. Apa yang awalnya hanya terasa seperti rasa tidak nyaman saat menelan bisa berkembang menjadi kondisi yang jauh lebih kompleks dan mengganggu kualitas hidup.
Salah satu komplikasi yang paling umum adalah penyebaran infeksi ke bagian tubuh lain, seperti telinga atau saluran pernapasan bagian bawah. Infeksi ini dapat memicu radang telinga tengah (otitis media) atau bahkan bronkitis dan pneumonia, terutama jika penyebab sakit tenggorokan adalah bakteri atau virus yang agresif.
Selain itu, jika sakit tenggorokan disebabkan oleh asam lambung (GERD) yang terus-menerus naik ke tenggorokan, maka lapisan jaringan tenggorokan bisa mengalami iritasi kronis. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan pembentukan jaringan parut atau penyempitan saluran tenggorokan, yang pada akhirnya mengganggu proses menelan secara permanen.
Kondisi ini juga bisa memperburuk kualitas tidur seseorang. Sakit tenggorokan yang disebabkan oleh refluks asam, misalnya, sering memburuk di malam hari dan menyebabkan penderita terbangun dengan rasa tidak nyaman, batuk kering, atau bahkan sesak di dada. Gangguan tidur yang terus menerus berisiko memengaruhi kesehatan mental dan sistem imun tubuh.
Pada anak-anak atau remaja, infeksi bakteri seperti radang tenggorokan akibat streptokokus yang tidak diobati dengan benar bisa menyebabkan demam rematik—penyakit peradangan yang dapat menyerang jantung, sendi, dan sistem saraf pusat. Meski jarang, komplikasi ini menunjukkan betapa pentingnya penanganan sedini mungkin.
Dalam beberapa kasus ekstrem, peradangan pada tenggorokan juga dapat memicu abses peritonsil, yaitu kumpulan nanah yang terbentuk di sekitar amandel. Abses ini bisa menyulitkan proses bernapas dan menelan, serta memerlukan tindakan medis seperti pembedahan ringan.
Jika sakit tenggorokan berlangsung lebih dari beberapa hari, memburuk, atau disertai gejala lain seperti demam tinggi, pembengkakan parah, atau kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis. Penanganan dini bisa mencegah komplikasi lebih lanjut dan mempercepat proses pemulihan.