Gejala utama tentu saja adalah napas yang memiliki aroma tidak sedap, namun sering kali penderita tidak menyadari hal tersebut karena sudah terbiasa dengan bau napasnya sendiri. Dalam banyak kasus, bau mulut baru terdeteksi setelah mendapat komentar dari orang lain atau saat melihat reaksi orang di sekitar.
Selain aroma napas yang tidak sedap, penderita bau mulut sering mengalami rasa tidak nyaman di mulut. Muncul rasa pahit, asam, atau bahkan rasa seperti logam yang bertahan lama, terutama saat bangun tidur atau setelah makan makanan tertentu. Lidah juga bisa tampak dilapisi warna putih atau kekuningan, yang menunjukkan adanya penumpukan bakteri dan sisa makanan.
Kondisi mulut kering atau terasa lengket juga menjadi gejala yang menyertai bau mulut. Kurangnya air liur menyebabkan rasa tidak nyaman saat berbicara atau menelan, dan memperparah bau napas karena tidak ada cukup cairan untuk membilas bakteri dari rongga mulut. Beberapa orang juga mengalami sakit tenggorokan ringan, radang gusi, atau gusi berdarah—yang semuanya merupakan indikator adanya masalah kebersihan atau infeksi dalam mulut.